Teknologi yang selalu berkembang telah menghadirkan berbagai alat elektronik yang dapat memenuhi berbagai aspek kebutuhan manusia, termasuk kebutuhan akan hiburan. Salah satu alat elektronik yang menyediakan beragam hiburan misalnya televisi atau yang akrab disebut TV.
Televisi pertama kali umumnya berbentuk kotak. Kotak televisi mulai dijual secara komersial pada tahun 1920-an. Sejak saat itu, televisi menjadi sumber kebutuhan akan hiburan, berita, hingga media periklanan serta menjadi barang biasa yang ada di rumah, perkantoran, maupun institusi. Lebih lanjut, kotak televisi juga digunakan untuk melihat materi siaran serta hasil rekaman dari kaset video, CD, DVD, hingga Blu-ray.
Televisi terus hadir dengan teknologi terbarunya untuk dapat memberikan hiburan menonton di rumah yang menyenangkan dan sesuai dengan tuntutan zaman. Teknologi canggih dari TV yang kini ramai dibicarakan yaitu Smart TV.
Sesuai namanya, Smart TV adalah TV Pintar yang merupakan penggabungan fungsi internet dengan TV modern. Dengan adanya konektivitas internet, Smart TV menawarkan fitur aplikasi yang lebih banyak daripada pesawat televisi biasa.
Smart TV memungkinkan produsen untuk menambahkan fitur aplikasi apapun yang diinginkan, mulai dari hiburan, berita, game, cuaca, dan lain sebagainya. Pengguna juga dapat menambahkan aplikasi lain yang mereka butuhkan melalui toko aplikasi yang dimiliki masing-masing produsen, layaknya men-download aplikasi pada toko aplikasi smartphone seperti Play Store atau App Store.
Beragam pilihan Smart TV kini telah banyak tersedia di pasaran. Masing-masing menawarkan teknologi terbaru dan keunggulan yang menggiurkan. Karenanya, jangan sampai Anda salah pilih ketika memutuskan untuk membeli Smart TV. Berikut adalah tips memilih Smart TV yang bagus dan awet.
Dua toko aplikasi populer yakni App Store dari Apple dan Play Store milik Google dikabarkan menyembunyikan jutaan aplikasi lawas yang tidak lagi mendapatkan pembaruan dari pengembang. Aplikasi-aplikasi tersebut tidak bisa ditemukan oleh pengguna iOS dan Android karena disembunyikan atau dihapus dari katalog App Store serta Play Store.
Google sendiri telah mengumumkan keputusan ini lewat postingan blog resmi mereka pada April 2022 lalu. Pihak Google mengemukakan alasan pembatasan aplikasi-aplikasi lawas di Play Store tak lain adalah untuk melindungi pengguna.
Dalam postingan di blog tersebut, Google mengemukakan bahwa pihaknya mengambil langkah untuk melindungi pengguna dari instalasi aplikasi yang mungkin tidak memiliki fitur privasi dan keamanan terbaru. Hal ini merupakan bagian dari pembaruan kebijakan terbaru Google Play dengan memperluas persyaratan API level target mereka.
API level target sendiri merupakan angka atau target yang ditetapkan oleh Google pada pengembang aplikasi sebagai syarat agar aplikasi tersebut dapat berjalan pada versi Android tertentu, terutama Android terbaru.
Aplikasi lawas yang dibidik oleh Google yaitu aplikasi yang tidak menggunakan API level target selama dua tahun sejak sistem operasi Android terbaru diluncurkan. Saat ini versi terbaru Android adalah Android 12. Artinya, keputusan Google ini berlaku untuk aplikasi yang menargetkan Android versi 10 atau sebelumnya.
Perusahaan analisis Pixalate melaporkan, sebanyak 28 persen aplikasi pada Play Store dan App Store telah diperbarui dalam enam bulan terakhir. Meski demikian, jumlah aplikasi lawas yang tidak diperbarui oleh pengembang juga tercatat cukup banyak.
Pixalate melaporkan total ada 1,5 juta aplikasi di App Store dan Play Store yang belum diperbarui dalam dua tahun terakhir, bahkan lebih lama dari itu. Bila dirinci, sekitar 869.000 aplikasi di katalog Play Store dan 650.000 aplikasi di App Store. Sesuai dengan kebijakan terbaru perusahaan, sebanyak total 1,5 juta aplikasi tersebut kemudian disembunyikan atau dihapus dari katalog toko aplikasi.
Kebijakan baru Google menetapkan bahwa aplikasi-aplikasi tersebut tidak akan muncul dalam hasil pencarian atau daftar unduhan di Play Store, khususnya untuk pengguna baru atau yang belum pernah mengunduh aplikasi terkait. Namun bila pengguna pernah mengunduhnya atau masih menjalankannya di ponsel mereka, maka aplikasi tersebut masih dapat ditemukan di Play Store. Apple juga memberlakukan hal yang sama di App Store.
Keputusan Google tidak hanya mendorong pengguna untuk melakukan pembaruan sistem operasi. Namun, Google juga mendesak pengembang untuk memperbarui aplikasinya sesuai dengan pembaruan Android.
Menurut Google, sebagian besar aplikasi yang ada di Play Store saat ini telah mematuhi standar yang ditetapkan. Artinya, mayoritas aplikasi di Play Store sudah memenuhi API level target terbaru yang ditetapkan Google.
Pixalate juga melaporkan, sekitar 68 persen atau lebih dari 3,1 juta aplikasi di App Store dan Play Store sudah diperbarui dalam dua tahun terakhir. Menurut laporannya, Pixalate juga menunjukkan bahwa aplikasi yang lebih sering diperbarui, cenderung lebih banyak diunduh oleh pengguna dengan persentase mencapai 84 persen aplikasi dan jumlah unduhan mencapai 100 juta.
Namun masih terdapat sejumlah aplikasi yang belum memenuhi target. Untuk itu, Google memberikan waktu bagi pengembang untuk memperbarui aplikasinya sebelum tenggat 1 November 2022. Sedangkan bagi pengembang yang membutuhkan migrasi lebih lama, Google juga menyediakan periode tambahan hingga enam bulan.
Musim mudik Lebaran 2022 tengah berlangsung. Kementerian Perhubungan memprediksikan jumlah pemudik tahun ini mencapai 85,5 juta orang dengan bermacam moda transportasi, mulai dari darat, laut, hingga udara.
Perjalanan mudik yang panjang mungkin bakal terjadi, terutama bagi pemudik yang menggunakan transportasi darat seperti mobil dan bus kemudian mengalami macet di jalan. Tingginya volume kendaraan saat arus mudik membuat kemacetan sulit dihindari.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengusir rasa bosan dalam perjalanan mudik adalah dengan bermain smartphone sambil berselancar di internet, misalnya bermain media sosial, game, atau streaming video.
Namun pengguna smartphone mungkin menemui kendala habisnya kuota internet jika terus menerus digunakan. Hal ini sangat mungkin terjadi, mengingat hampir semua aplikasi pada smartphone membutuhkan jaringan internet agar dapat diakses.
Kehabisan kuota internet sebelum sampai ke tempat tujuan mudik bisa saja merepotkan. Misalnya, Anda jadi kesulitan untuk melakukan panggilan suara kepada keluarga melalui fitur telepon Whatsapp. Selain itu, aplikasi peta seperti Google Maps juga membutuhkan koneksi internet. Anda mungkin membutuhkannya untuk mencari lokasi atau rute perjalanan.
Lantas bagaimana cara menghemat kuota internet agar tidak cepat habis? Berikut tips dan ulasannya.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan menghentikan atau menghapus siaran TV analog dan mengalihkannya ke siaran TV digital.
Dibandingkan siaran TV analog, siaran TV digital menjanjikan gambar yang lebih mulus dan audio yang lebih jernih. Transmisi dari siaran TV analog mirip dengan sinyal radio. Sinyal tersebut dapat mengalami gangguan tergantung pada jarak dan geografis dari TV yang menerima sinyal. Resolusi dan kualitas gambar secara keseluruhan dari TV analog juga terbatas akibat jumlah bandwidth yang ditetapkan.
Berbeda dengan TV analog, TV digital ditransmisikan seperti halnya data komputer pada CD atau DVD, yakni sebagai bit data informasi. Sinyal digital sendiri terdiri dari 1s atau 0s. Artinya jika TV berada di lokasi yang tidak diinginkan atau terlalu jauh dari pemancar, maka siaran TV tidak dapat diakses.
Pengalihan siaran TV analog ke digital (analog switch off/ASO) ini sebenarnya telah dijadwalkan mulai tahun lalu, namun tertunda karena berbagai alasan.
Program migrasi ini tidak akan berlangsung secara serentak, melainkan dibagi dalam tiga tahap dan berlangsung mulai April 2022.
Tahap pertama dijadwalkan paling lambat tanggal 30 April 2022. Sejumlah wilayah yang masuk dalam tahap pertama adalah mencakup wilayah Aceh, Jawa Timur, hingga Kalimantan Barat. Selain itu Jawa Barat dan Banten juga kebagian tahap pertama namun tidak untuk semua wilayah.
Adapun tahap pertama migrasi TV digital untuk wilayah Jawa Barat dan Banten hanya mencakup 16 kota/kabupaten yang terdiri dari 12 kota/kabupaten di Jawa Barat dan 4 kota/kabupaten di Banten. Dengan demikian, ke-16 wilayah tersebut harus beralih ke siaran TV digital dan tidak dapat lagi menonton siaran TV analog. Berikut daftar 16 wilayah tersebut.
Jawa Barat :
Banten :
Bagi pengguna TV analog atau TV dengan antena rumah biasa/UHF, siaran TV digital dapat dinikmati dengan menggunakan perangkat set top box (STB). Harga STB sendiri di situs jual beli online berada di kisaran Rp200.000,00. Sedangkan pengguna TV digital dapat langsung menikmati siaran TV digital tanpa STB.
Meski proses migrasi dari siaran TV analog ke digital masih berjalan, masyarakat Indonesia yang sudah memiliki TV digital atau perangkat STB pada TV analognya sudah dapat lebih dulu mencoba menonton siaran TV digital mulai sekarang. Hal ini dikonfirmasi oleh Plt. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kominfo, Ismail melalui situs resmi Kominfo.
Artinya, untuk bisa menikmati siaran TV digital, masyarakat tidak perlu menunggu proses ASO tahap I, II, dan III selesai. Hal ini dimungkinkan karena adanya siaran simulcast, yakni suatu proses penayangan di beberapa media sekaligus dalam waktu yang sama. Jadi, lembaga penyiaran di Indonesia dapat melakukan siaran secara digital tanpa menghentikan siaran analog yang selama ini sudah berjalan.
Untuk mendukung migrasi ini, Kominfo bersama penyelenggara multipleksing menyediakan bantuan STB gratis khusus untuk masyarakat miskin. Sedangkan masyarakat non-miskin dapat membeli STB secara mandiri.
Juru bicara Kominfo, Dedy Permadi mengatakan kebutuhan STB gratis untuk ASO tahap pertama ini adalah sebanyak sekitar 3,2 juta unit. Setiap satu STB gratis dibagikan untuk satu rumah tangga miskin. Pembagian STB gratis akan didistribusikan pertama kali ke daerah-daerah yang terdampak ASO tahap pertama, dengan jumlah 56 wilayah siaran atau 166 kota/kabupaten.
Adapun ASO tahap II dijadwalkan paling lambat tanggal 25 Agustus 2022, dan tahap II paling lambat tanggal 2 November 2022.
Xiaomi baru saja meluncurkan antarmuka MIUI 13 untuk penggunanya di Indonesia pada Selasa (15/3/2022), bersamaan dengan acara peluncuran Redmi Note 11 Series.
Product Marketing Manager Xiaomi Indonesia, Calvin Nobel menjelaskan bahwa MIUI 13 akan hadir secara perdana di Redmi Note 11 Series yakni Redmi Note 11, Redmi Note 11 Pro, dan Redmi Note 11 Pro 5G. Selanjutnya, antarmuka penerus MIUI 12 ini akan dapat dinikmati secara bertahap ke ponsel Xiaomi lainnya mulai dari triwulan pertama 2022.
Adapun daftar ponsel Xiaomi yang dapat mengunduh MIUI 13 di triwulan pertama 2022 yaitu Mi 11/11 Ultra/11 Lite, Xiaomi 11T/1T Pro, Mi 10T/10T Pro, Mi 10, Xiaomi Pad 5, Redmi Note 10/Note 10 Pro/Note 10 5G/Note 10S, Redmi 10, Redmi Note 9/Note 9 Pro, dan Redmi 9.
Lebih lanjut Calvin Nobel menambahkan, saat ini ada 500 juta pengguna aktif bulanan yang memakai MIUI di seluruh dunia. Sementara di Indonesia, jumlah pengguna aktif bulanan mencapai 25 juta orang.
Secara umum, MIUI 13 menggulirkan empat fitur utama yang menawarkan peningkatan pengelolaan aplikasi serta user experience sehingga perangkat memiliki performa yang lebih mulus, lancar, dan optimal. Tak hanya itu, MIUI 13 juga membawa tampilan antarmuka yang lebih menarik dari versi terdahulunya.
Berikut adalah fitur-fitur yang dibawa oleh MIUI 13.
Selain menawarkan empat fitur utama, MIUI 13 juga menghadirkan fitur lain untuk memberikan antarmuka yang lebih atraktif. Yang pertama yaitu fitur Sidebar. Fitur ini memudahkan pengguna untuk mengakses aplikasi favorit hanya dalam satu swipe sehingga membuat multitasking menjadi lebih cepat. Selanjutnya MIUI 13 juga membawa desain huruf baru yakni MiSans Font. Xiaomi mengklaim bahwa font ini dirancang secara optimal untuk bahasa China dan Inggris agar lebih nyaman dibaca. MiSans Font memiliki fitur OpenType yang secara otomatis dapat menyesuaikan ukuran tanda baca dengan besar kecilnya huruf.
Dari segi keamanan, Xiaomi juga menambahkan beberapa fitur baru antara lain perlindungan verifikasi wajah, perlindungan watermark, serta perlindungan dari kejahatan siber.
Sebagai imbas dari invasi Rusia ke Ukraina sejak Kamis (24/02/2022) lalu, sejumlah perusahaan teknologi telah memblokir layanan serta produk-produknya di Rusia. Langkah ini diambil perusahaan menyusul sanksi ekonomi yang diterapkan terhadap Rusia oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) dan sebagian negara Uni Eropa.
Penyetopan layanan iklan misalnya telah dilakukan oleh Facebook dan Youtube terhadap akun media yang dikelola pemerintah Rusia. Sementara Twitter tak hanya memblokir iklan untuk Rusia, melainkan juga untuk Ukraina demi menjaga visibilitas informasi keselamatan publik.
Berikut adalah daftar perusahaan teknologi yang telah memblokir Rusia.
Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) telah meminta penghapusan layanan 3G oleh operator telepon seluler pada akhir tahun lalu. Menanggapi hal tersebut, dua operator seluler yakni Telkomsel dan XL Axiata telah menegaskan bahwa pihaknya akan mematikan sinyal 3G pada tahun ini.
Telkomsel menjadi operator seluler pertama yang mengumumkan akan menghapus layanan 3G. Pada akhir Januari, mereka telah mengumumkan akan melakukan migrasi seluruh layanan 3G miliknya ke jaringan 4G LTE. Upaya migrasi jaringan tersebut akan dilakukan secara bertahap mulai tahun ini.
Meski demikian, Telkomsel memastikan bahwa proses tersebut tidak akan berdampak pada layanan internet pelanggan. Justru pelanggan akan mendapat banyak manfaat dengan migrasi dari 3G ke 4G. Dengan menggunakan layanan 4G, pelanggan dapat menikmati pengalaman aktivitas digital yang lebih baik dibandingkan dengan layanan 3G. Di antaranya internet yang lebih cepat, streaming video dan musik tanpa buffering, kualitas video conference yang lebih baik, bermain game online tanpa lag, hingga layanan VoLTE.
Karenanya Telkomsel menghimbau para pelanggan 3G untuk mengganti SIM card mereka dengan SIM card yang mendukung 4G agar dapat menikmati layanan 4G LTE. Pelanggan juga tak perlu khawatir karena penggantian kartu SIM 2G/3G menjadi 4G bersifat gratis sehingga pengguna tidak akan dipungut biaya apapun.
Telkomsel juga menyediakan beberapa cara untuk proses penggantian kartu tersebut, baik secara online maupun offline. Dengan demikian, pengguna diharapkan tidak mengalami kesulitan ketika akan mengganti SIM card 2G/3G menjadi 4G. Tak hanya itu, Telkomsel juga akan memberikan bonus paket data sebesar 5 GB bagi pelanggan yang baru saja melakukan penggantian SIM card.
Adapun beberapa cara yang disediakan untuk tukar kartu 4G Telkomsel adalah sebagai berikut.
Perkembangan teknologi membawa banyak perubahan serta memberi banyak kemudahan pada kehidupan manusia. Salah satu contohnya adalah smartphone. Kehadiran smartphone kini dapat menggantikan kegiatan-kegiatan yang dahulu hanya bisa dilakukan secara konvensional.
Smartphone hadir dengan beragam aplikasi yang mendukung berbagai aspek kehidupan serta membantu meringankan tugas manusia. Mulai dari pendidikan, hiburan, pekerjaan, hingga kehidupan sosial.
Tentunya tidak semua aplikasi harus Anda miliki. Dari sekian banyak aplikasi tersebut, ada beberapa aplikasi penting yang harus ada di smartphone Anda. Aplikasi-aplikasi berikut memiliki banyak manfaat yang dapat membantu mempermudah aktivitas Anda sehari-hari.
Pemerintah mendirikan 7.904 Base Transceiver Station (BTS) di wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) di Indonesia. Pembangunan BTS ini merupakan kerja sama antara Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dengan dua operator telekomunikasi yaitu PT. XL Axiata Tbk (XL) dan PT. Telekomunikasi Seluler (Telkomsel).
Pembangunan BTS ini bertujuan untuk mempercepat transformasi digital, agar tidak ada masyarakat yang tertinggal serta mempersempit kesenjangan digital di Indonesia.
Perjanjian Kerja Sama Program Penyediaan Layanan Seluler 4G di Wilayah 3T dalam rangka Percepatan Transformasi Digital antara BAKTI Kominfo dan kedua operator telekomunikasi tersebut ditandatangani pada Selasa, 25 Januari 2022 di Jakarta Pusat. Penandatangan ini merupakan langkah lanjut dari seleksi mitra kerjasama yang telah dilakukan pada 27 September 2021 lalu.
Seremoni penandatangan perjanjian tersebut dihadiri oleh Menkominfo Johnny G. Plate, Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Hadiyanto, Presiden Direktur PT XL Axiata Tbk Dian Siswarini, Direktur PT Telkomsel Hendri Mulya Syam, serta Dewan Pengawas BAKTI Kemkominfo.
Dalam kesempatan tersebut, Menkominfo menekankan agar layanan seluler dan internet dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Ia juga menegaskan agar masyarakat dapat menjangkau layanan 4G tanpa ada kendala. Menurutnya, hal tersebut merupakan tugas bersama BAKTI Kemenkominfo dan penyedia layanan 4G.
Menkominfo juga menggarisbawahi proses pemerataan telekomunikasi ini sebagai hal yang tidak mudah, terutama di wilayah 3T. Hal ini dikarenakan wilayah 3T menyajikan banyak tantangan, salah satunya adalah tantangan geografis seperti banyaknya gunung, bukit, ngarai, lembah, sungai, dan selat. Ada juga tantangan kultural yang mengharuskan untuk menyesuaikan dengan kebiasaan dan adat setempat, tantangan administratif birokrasi baik di tingkat pusat maupun tingkat daerah, serta tantangan Kamtibmas berupa ancaman terhadap infrastruktur maupun terhadap manpower yang hadir dan membangun di wilayah tersebut.
Kerjasama pemerintah dan operator seluler ini akan berlaku selama 10 tahun. Dalam skema kerjasama ini, tanggung jawab BAKTI Kemkominfo yaitu dalam aspek pembangunan serta pemeliharaan infrastruktur BTS 4G. Termasuk di dalamnya adalah untuk mendapatkan dukungan pemerintah daerah dalam penyediaan lahan. Sementara tanggung jawab dari mitra operator terpilih yakni XL dan Telkomsel adalah dalam aspek penyediaan layanan 4G kepada pelanggan, termasuk operasi dan pemeliharaan 4G secara keseluruhan.
BTS yang dibangun oleh Telkomsel dan XL tersebut menggunakan metode pembiayaan gabungan. Di antaranya yaitu Universal Service Obligation (USO), dukungan fiskal rupiah murni, serta bagian penerimaan bukan pajak sektor Kominfo.
Paket kerjasama penyediaan layanan 4G di wilayah 3T terdiri dari sembilan area yaitu Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua Barat, Papua Tengah Barat, Papua Tengah Utara, dan Papua Timur Selatan.
Adapun cakupan layanan tambahan yang disediakan oleh PT XL Axiata adalah sebanyak 132 titik di area 1 yaitu Sumatera. Dengan tambahan titik tersebut, maka bertambah pula titik lokasi layanan di area 3T yang dikelola oleh PT XL Axiata. Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini berharap kerjasama penyediaan layanan seluler 4G di wilayah 3T dapat memberikan manfaat serta dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat.
Sementara itu, Telkomsel menyediakan layanan 4G pada area paket kerjasama 2 sampai 9 yang mencakup 7.772 desa di wilayah 3T. Direktur Telkomsel Hendri Mulya Syam menyampaikan apresiasi karena turut mendorong percepatan adopsi dan adaptasi masyarakat terhadap pemanfaatan teknologi digital. Hendri mengatakan, kerjasama itu melengkapi seluruh layanan Telkomsel di wilayah Indonesia Timur. Sebelumnya, Telkomsel bersama BAKTI telah menggelar sebanyak 1.158 site USO di wilayah 3T.
Smartphone atau ponsel pintar hadir dengan banyak fitur yang memberi kemudahan dalam berbagai hal. Salah satunya adalah dalam membuat catatan. Pengguna smartphone dapat mencatat apa saja di ponselnya, seperti daftar belanja, jadwal kegiatan, atau hal penting lainnya. Membuat catatan di smartphone lebih praktis daripada menulis di kertas karena pada umumnya smartphone selalu dibawa-bawa oleh pemiliknya kemanapun.
Biasanya setiap ponsel telah menyediakan aplikasi bawaan yang berfungsi untuk membuat catatan. Namun terkadang fitur yang disajikan terasa kurang lengkap bagi pengguna. Karenanya banyak pengguna juga mengunduh aplikasi catatan lain dengan fitur yang lebih banyak dan sesuai dengan kebutuhan. Salah satu aplikasi catatan yang cukup populer adalah Google Keep.
Sesuai namanya, Google Keep merupakan aplikasi layanan pencatatan yang dibuat oleh Google. Aplikasi ini diluncurkan pada 20 Maret 2013 dan dapat diunduh secara gratis. Google Keep berfungsi untuk menulis catatan, baik berupa teks, daftar, gambar, maupun suara.
Selayaknya aplikasi Google lainnya seperti GMail, Google Docs, Google Spreadsheet, dan lain sebagainya, Google Keep juga terintegrasi dengan akun Google pengguna. Dengan demikian, pengguna juga mendapatkan akses ke layanan Google lainnya. Selain dapat diakses melalui ponsel Android dengan mengunduhnya terlebih dahulu di Google Play Store, aplikasi ini juga tersedia untuk perangkat iPhone. Pengguna juga dapat mengaksesnya melalui browser seperti Chrome atau Mozilla Firefox.
Karena terintegrasi dengan akun Google, aplikasi ini juga dapat diakses langsung melalui GMail, yaitu di sisi kanan layar tepat di bawah ikon menu Google Calendar. Hal ini tentunya sangat memudahkan bagi pengguna yang memanfaatkan Google Keep dalam menunjang pekerjaannya.
Fitur utama dari Google Keep adalah menyimpan catatan dalam empat cara, yaitu teks, gambar, foto, dan audio. Pengguna dapat memilih fitur catatan yang sesuai dengan kebutuhan. Google Keep juga terintegrasi dengan Google Assistant yang dapat membantu pengguna untuk mengetik menggunakan suara atau menyimpan rekaman audio.
Di samping itu, Google Keep juga memiliki fitur “Reminders” atau pengingat. Fitur ini terintegrasi dengan Google Now. Fungsinya yaitu dapat membantu pengguna untuk membuat catatan penting yang dijadwalkan pada waktu tertentu, sehingga pengguna tidak melewatkannya. Ada juga fitur “Label” serta kode warna untuk mengklasifikasikan beberapa catatan sesuai jenisnya, misalnya catatan pribadi dan catatan pekerjaan. Hal ini membuat catatan lebih terorganisir sehingga memudahkan pengguna untuk menemukan catatan sesuai dengan labelnya.
Sama halnya dengan Google Docs atau Google Spreadsheet, Google Keep juga memungkinkan pengguna untuk saling berbagi catatan. Catatan juga dapat diubah oleh pengguna lain secara real-time dengan cara menambahkan akun Google pengguna tersebut pada daftar pengguna yang akan berkolaborasi.
Fitur lain dari Google Keep adalah dapat disalin ke Google Docs dengan mudah. Caranya, pengguna cukup membuka catatan yang ingin disalin, lalu klik send > copy to Google Docs. Maka secara otomatis catatan tersebut akan tersalin ke Google Docs. Dengan fitur ini, catatan yang sudah dibuat juga akan tersedia di Google Drive sehingga dapat dengan mudah digunakan ketika dibutuhkan nanti.
Sejak diluncurkan, Google Keep telah menerima beragam tinjauan dan ulasan. Pada tahun 2013, ulasan yang diterima memuji kecepatannya, kualitas catatan suara, sinkronisasi, serta tampilan widget pada layar utama ponsel Android. Ulasan pada tahun 2016 mengkritik terkait kurangnya opsi pemformatan, tidak adanya fitur “undo”, dan antarmuka yang kurang sesuai untuk catatan yang panjang. Namun di samping itu, Google Keep juga menerima pujian untuk beberapa fitur seperti akses perangkat universal, integrasi dengan layanan Google lainnya, serta pengenalan karakter optik yang memberikan opsi untuk mengubah foto menjadi teks.