Jutaan Aplikasi yang Tak Diperbarui Hilang dari App Store dan Play Store
Dua toko aplikasi populer yakni App Store dari Apple dan Play Store milik Google dikabarkan menyembunyikan jutaan aplikasi lawas yang tidak lagi mendapatkan pembaruan dari pengembang. Aplikasi-aplikasi tersebut tidak bisa ditemukan oleh pengguna iOS dan Android karena disembunyikan atau dihapus dari katalog App Store serta Play Store.
Google sendiri telah mengumumkan keputusan ini lewat postingan blog resmi mereka pada April 2022 lalu. Pihak Google mengemukakan alasan pembatasan aplikasi-aplikasi lawas di Play Store tak lain adalah untuk melindungi pengguna.
Dalam postingan di blog tersebut, Google mengemukakan bahwa pihaknya mengambil langkah untuk melindungi pengguna dari instalasi aplikasi yang mungkin tidak memiliki fitur privasi dan keamanan terbaru. Hal ini merupakan bagian dari pembaruan kebijakan terbaru Google Play dengan memperluas persyaratan API level target mereka.
API level target sendiri merupakan angka atau target yang ditetapkan oleh Google pada pengembang aplikasi sebagai syarat agar aplikasi tersebut dapat berjalan pada versi Android tertentu, terutama Android terbaru.
Aplikasi lawas yang dibidik oleh Google yaitu aplikasi yang tidak menggunakan API level target selama dua tahun sejak sistem operasi Android terbaru diluncurkan. Saat ini versi terbaru Android adalah Android 12. Artinya, keputusan Google ini berlaku untuk aplikasi yang menargetkan Android versi 10 atau sebelumnya.
Perusahaan analisis Pixalate melaporkan, sebanyak 28 persen aplikasi pada Play Store dan App Store telah diperbarui dalam enam bulan terakhir. Meski demikian, jumlah aplikasi lawas yang tidak diperbarui oleh pengembang juga tercatat cukup banyak.
Pixalate melaporkan total ada 1,5 juta aplikasi di App Store dan Play Store yang belum diperbarui dalam dua tahun terakhir, bahkan lebih lama dari itu. Bila dirinci, sekitar 869.000 aplikasi di katalog Play Store dan 650.000 aplikasi di App Store. Sesuai dengan kebijakan terbaru perusahaan, sebanyak total 1,5 juta aplikasi tersebut kemudian disembunyikan atau dihapus dari katalog toko aplikasi.
Kebijakan baru Google menetapkan bahwa aplikasi-aplikasi tersebut tidak akan muncul dalam hasil pencarian atau daftar unduhan di Play Store, khususnya untuk pengguna baru atau yang belum pernah mengunduh aplikasi terkait. Namun bila pengguna pernah mengunduhnya atau masih menjalankannya di ponsel mereka, maka aplikasi tersebut masih dapat ditemukan di Play Store. Apple juga memberlakukan hal yang sama di App Store.
Keputusan Google tidak hanya mendorong pengguna untuk melakukan pembaruan sistem operasi. Namun, Google juga mendesak pengembang untuk memperbarui aplikasinya sesuai dengan pembaruan Android.
Menurut Google, sebagian besar aplikasi yang ada di Play Store saat ini telah mematuhi standar yang ditetapkan. Artinya, mayoritas aplikasi di Play Store sudah memenuhi API level target terbaru yang ditetapkan Google.
Pixalate juga melaporkan, sekitar 68 persen atau lebih dari 3,1 juta aplikasi di App Store dan Play Store sudah diperbarui dalam dua tahun terakhir. Menurut laporannya, Pixalate juga menunjukkan bahwa aplikasi yang lebih sering diperbarui, cenderung lebih banyak diunduh oleh pengguna dengan persentase mencapai 84 persen aplikasi dan jumlah unduhan mencapai 100 juta.
Namun masih terdapat sejumlah aplikasi yang belum memenuhi target. Untuk itu, Google memberikan waktu bagi pengembang untuk memperbarui aplikasinya sebelum tenggat 1 November 2022. Sedangkan bagi pengembang yang membutuhkan migrasi lebih lama, Google juga menyediakan periode tambahan hingga enam bulan.
Comments are Disabled