Daftar 7 Perusahaan Teknologi yang Blokir Rusia
Sebagai imbas dari invasi Rusia ke Ukraina sejak Kamis (24/02/2022) lalu, sejumlah perusahaan teknologi telah memblokir layanan serta produk-produknya di Rusia. Langkah ini diambil perusahaan menyusul sanksi ekonomi yang diterapkan terhadap Rusia oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) dan sebagian negara Uni Eropa.
Penyetopan layanan iklan misalnya telah dilakukan oleh Facebook dan Youtube terhadap akun media yang dikelola pemerintah Rusia. Sementara Twitter tak hanya memblokir iklan untuk Rusia, melainkan juga untuk Ukraina demi menjaga visibilitas informasi keselamatan publik.
Berikut adalah daftar perusahaan teknologi yang telah memblokir Rusia.
- YouTube
Beberapa media Rusia yang telah diblokir YouTube yaitu RT dan Sputnik, serta beberapa channel yang berhubungan dengan pemerintah Rusia. Anak perusahaan Google ini memblokir iklan dari saluran-saluran tersebut agar tidak bisa menghasilkan uang dari YouTube. Juru bicara YouTube, Farshad Shadloo juga menegaskan bahwa pihaknya akan membuat pengaturan agar media yang dikelola oleh pemerintah Rusia tidak direkomendasikan ke pengguna serta memberikan label yang menunjukkan konten yang dikelola oleh negara Rusia. Selain itu, beberapa channel tersebut juga akan dibatasi penayangannya di Ukraina atas permintaan pemerintah Ukraina. Meski demikian, YouTube tidak merinci daftar channel Rusia yang diblokir tersebut. - Facebook
Seperti halnya YouTube, raksasa media sosial Facebook juga memblokir media yang didukung pemerintah Rusia untuk melakukan monetisasi di platform tersebut. Selain itu, Facebook juga menambahkan label “akun pemerintah Rusia” pada akun-akun terkait demi melindungi pengguna. Facebook juga menambahkan akses cepat ke fitur kunci profil sehingga pengguna di Ukraina dapat mengunci akun Facebook mereka dengan mudah. Serta untuk membantu pengguna mengetahui perkembangan di Ukraina, Facebook mendirikan “Special Operations Center”. - Twitter
Twitter sendiri tak hanya memblokir iklan di Rusia, tetapi juga di Ukraina. Hal ini dilakukan demi menjaga dan memastikan visibilitas informasi keselamatan publik yang penting dan agar tidak terganggu oleh iklan. Twitter juga memonitor akun jurnalis, aktivis, pejabat pemerintah serta akun ternama lainnya yang akhirnya kemudian membuat Rusia memblokir Twitter dari negaranya. - TikTok
Media sosial asal China, TikTok, memblokir akun milik media Rusia yakni RT dan Sputnik. Menurut juru bicara TikTok, pihaknya telah berkomunikasi dengan pihak Uni Eropa dan membatasi akses terhadap akun-akun milik pemerintah Rusia. Langkah ini bertujuan agar pengguna TikTok di negara-negara Uni Eropa tidak akan dapat mengakses halaman atau unggahan dari RT dan Sputnik. - Google
Google memblokir aplikasi RT dan Sputnik dari Play Store di Eropa. Namun pembatasan ini hanya berlaku di wilayah Uni Eropa, Inggris, Islandia, Liechtenstein, Norwegia, dan Swiss. Sebelumnya, aplikasi RT News telah diblokir di Ukraina atas permintaan pemerintah di ibukota Ukraina, Kyiv. - Spotify
Perusahaan penyedia layanan streaming musik, Spotify, memutuskan untuk menutup kantornya di Rusia. Spotify juga menghapus konten dari media yang didukung pemerintah Rusia, yakni RT dan Sputnik. Saat ini konten dari RT dan Sputnik telah dihapus di beberapa negara termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa. Selain itu, perusahaan tersebut juga membatasi kemampuan pengguna untuk menemukan konten dari outlet berita lain yang dinilai masih berhubungan dengan pemerintah Rusia. - Netflix
Karena konflik antara Rusia dan Ukraina yang dinilai semakin memburuk, Netflix memutuskan untuk menangguhkan layanannya di Rusia. Keputusan ini merupakan upaya lebih lanjut dari Netflix setelah sebelumnya mereka telah menangguhkan semua rencana produksi dan akuisisi konten di Rusia. Produksi film orisinal perusahaan di Rusia juga dihentikan meskipun proses syuting sudah berlangsung sebelum terjadinya konflik Rusia-Ukraina.
Comments are Disabled