Perkembangan Ponsel dari Masa ke Masa
Telepon genggam alias telepon seluler atau yang biasa disebut dengan ponsel, kini menjadi benda yang keberadaannya tidak dapat dipisahkan dengan keseharian manusia. Ponsel yang kini telah berkembang menjadi ponsel pintar nyatanya memang mendukung berbagai aspek kehidupan. Mulai dari komunikasi, belajar, bekerja, perencanaan keuangan, hiburan, travelling, hingga olahraga, semuanya dapat diatur dalam satu gawai bernama ponsel. Apalagi sejak pandemi Covid-19 yang memaksa manusia untuk melakukan sebagian besar aktivitas dari rumah, tentunya keberadaan ponsel pintar sangatlah membantu.
Fungsi ponsel saat ini memang sudah jauh lebih luas dibandingkan ketika pertama kali ponsel ditemukan. Nah, bagaimanakah perkembangan ponsel dari masa ke masa hingga menjadi ponsel pintar seperti yang saat ini kita ketahui? Berikut ringkasannya.
Ponsel Pertama
Ponsel pertama kali ditemukan oleh Martin Cooper, yaitu seorang karyawan Motorola, pada tahun 1973. Ponsel tersebut diproduksi dengan biaya sekitar US$ 1 juta dan berhasil diselesaikan dengan berat 800 gram. Kemudian pada tahun 1983, ponsel pertama kali dijual, yakni Motorola DynaTAC 8000X dengan harga US$ 4000.
Tokoh lain dalam penemuan ponsel adalah Amos Joel Jr, seorang pakar switching kelahiran Philadelphia, 12 Maret 1918. Amoes Joel Jr membuat sistem penyambung atau switching telepon genggam, yang bekerja ketika pengguna ponsel berpindah dari satu sel ke sel lain agar pembicaraan tidak terputus.
Perkembangan Teknologi Ponsel
Generasi I
Telepon genggam yang ditemukan oleh Cooper disebut telepon genggam generasi pertama atau 1-G. Salah satu kekurangan generasi 1-G adalah ukurannya yang terlalu besar dikarenakan keperluan tenaga serta performa baterai yang belum cukup baik, sehingga kurang nyaman dipegang. Kekurangan lainnya yaitu terbatasnya mobilitas pengguna hanya pada jangkauan area ponsel ketika melakukan panggilan.
Generasi II
Tahun 1990 merupakan tahun kemunculan generasi kedua atau 2-G. Teknologi 2G yang digunakan di Amerika adalah CDMA, sementara di Eropa menggunakan teknologi GSM. Pada generasi ini, sinyal analog sudah diganti dengan sinyal digital sehingga ponsel dilengkapi dengan pesan suara, panggilan tunggu, dan SMS. Ukuran ponsel pun sudah lebih kecil karena kebutuhan tenaga dan baterainya yang lebih kecil, serta menggunakan teknologi chip digital. Keunggulan lainnya adalah sinyal radio yang lebih rendah sehingga mengurangi efek radiasi bagi pengguna.
Generasi III
Generasi 3G mulai diluncurkan pada tahun 2003, dan merupakan awal kemunculan smartphone, yaitu ponsel yang dilengkapi dengan sistem operasi sehingga membuat fitur di dalamnya semakin lengkap menyerupai komputer personal. Sistem operasi yang digunakan antara lain Symbian, iOS, Windows Mobile, dan Android. Generasi 3G juga memberikan jangkauan yang lebih luas termasuk Internet.
Generasi IV
Fourth Generation atau 4G mengintegrasikan teknologi nirkabel yang sudah ada sebelumnya. Generasi ini memberikan penggunanya jangkauan global, kecepatan, kualitas, dan fleksibilitas sehingga pengiriman data dapat dilakukan dengan lebih cepat.
Generasi V
Generasi kelima atau 5G disebut sebagai fase berikutnya dari standar komunikasi seluler. Teknologi ini secara resmi dirilis pada tahun 2020. 5G dirancang untuk meningkatkan kecepatan serta fleksibilitas layanan nirkabel. Teknologi ini dapat memberikan kecepatan hingga 10 kali lipat lebih cepat daripada jaringan 4G. Manfaat lainnya bagi pengguna Internet antara lain ketersediaan dan kapasitas data yang besar, kualitas video call yang lebih lancar dan jernih, kecepatan download yang tinggi, serta streaming video tanpa lag dengan kualitas yang tinggi. Di Indonesia, teknologi 5G telah ditawarkan oleh beberapa operator seluler, yakni Telkomsel, Indosat Ooredoo, dan XL Axiata. Meskipun begitu, layanan ini baru bisa dinikmati di beberapa kota saja.
Comments are Disabled